Hyosincap Plus

Meredakan nyeri paroksismal pd nyeri spasme lambung atau usus & ggn fungsional pd sal empedu & sal kemih serta organ genitalia wanita  (misalnya dismenore). 

Dws 1-2 kapl 3 x/hr. Maks: 6 kapl/hr.

Dapat diberikan bersama atau tanpa makanan: Telan utuh dg air secukupnya, jangan dikunyah.

Hipersensitif thd hiosin butilbromida atau asetaminofen. Stenosis mekanik sal cerna, akalasia, ileus paralitik, atonia intestinal, hipertrofi prostat dg retensi urin, miastenia gravis, glaukoma, takiaritmia patologis, megakolon. Pasien dg profiria; ggn fungsi hati. Insufisiensi hepatoselular berat (Child-Pugh C). Kasus kelainan bawaan (herediter) yg jarang.

Hentikan penggunaan jika muncul tanda-tanda pertama reaksi hipersensitivitas pasca pemberian. Segera cari pertolongan medis jika terjadi nyeri perut hebat yg tdk diketahui penyebabnya, menetap, atau memburuk, atau terjadi bersamaan dg gejala seperti demam, mual, muntah, perubahan pola buang air besar, nyeri tekan perut, penurunan tekanan darah, pingsan, atau ada darah dalam tinja; jika muncul gejala baru, atau jika terdapat kemerahan atau pembengkakan. Pastikan obat lain yg dikonsumsi bersamaan tdk mengandung asetaminofen utk mencegah overdosis. Hati-hati jika ingin diberikan pada pasien dg defisiensi G6PD & sindrom Gilbert. Pantau hitung darah, fungsi ginjal & hati ssdh penggunaan jangka panjang. Dpt menyebabkan sakit kepala jika analgesik digunakan scr berlebihan, terutama pddosis tinggi. Penghentian analgesik secara tiba-tiba ssdh penggunaan jangka panjang dg dosis tinggi dpt menyebabkan gejala putus obat (misalnya sakit kepala, kelelahan, gugup). Jangan dikonsumsi selama >3 hr. Pasien yg rentan terhadap glaukoma sudut sempit, rentan mengalami obstruksi saluran kemih atau usus, & mereka yg rentan mengalami takiaritmia. Mengandung Natrium; pasien dg diet Natrium terkontrol. Kerusakan hati akibat overdosis asetaminofen. Jangan mengemudi kendaraan atau menjalankan mesin karena dpt menyebabkan kantuk. Ggn fungsi ginjal; disfungsi hati (misalnya akibat penyalahgunaan alkohol kronis, hepatitis); insufisiensi hepatoseluler (Child-Pugh A/B). Tdk dianjurkan selama masa kehamilan & menyusui. Tdk cocok utk anak di bawah 10 thn.

Pansitopenia, agranulositosis, trombositopenia, leukopenia; syok/reaksi anafilaksis, erupsi akibat obat, dispnea, gangguan berkeringat, pruritus, reaksi kulit, hipersensitivitas (misalnya angioderma, ruam, urtikaria, eksantema, eritema, mual, penurunan TD termasuk syok); takikardi; bronkospasme (erutama pd pasien dg riwayat asma bronkial atau alergi); mulut kering; peningkatan kadar enzim transaminase; retensi urin.

Dpt menyebabkan kerusakan hati jika digunakan bersamaan dg obat-obatan yg menyebabkan induksi enzim, misalnya hipnotik & antiepilepsi tertentu (misalnya glutetimid, fenobarbital, fenitoin, karbamazepin), rifampisin; zat yg berpotensi hepatotoksik & penyalahgunaan alkohol. Penggunaan kloramfenikol dalam jangka waktu lama dpt meningkatkan risiko toksisitas. Dpt memengaruhi hasil tes asam urat di laboratorium dg reagen asam fosfotungstat & hasil tes glukosa darah dg reagen glukosa oksidase-peroksidase. Meningkatkan efek antikolinergik dari obat antidepresan tri- & tetrasiklik, antihistamin, antipsikotik, kuinidin, amantadin, disopiramid & antikolinergik lainnya (misalnya tiotropium, ipratropium, senyawa mirip atropin). Pengobatan bersamaan dg antagonis dopamin, misalnya metoklopramid HCl, dpt mengakibatkan penurunan efek kedua obat ini pd saluran pencernaan. Peningkatan efek takikardi dari obat golongan β-adrenergik. Asetaminofen: Mengalami penurunan laju absorpsi & penundaan onset kerja jika diberikan bersama dg propantelin. Absorpsi obat ini menurun jika diberikan bersama dg kolestiramin. Laju absorpsi obat ini meningkat jika diberikan bersama dg metoklopramid.

Antispasmodik

A03DB04 - butylscopolamine and analgesics ; Belongs to the class of belladonna and derivatives antispasmodics in combination with analgesics. Used in the treatment of functional gastrointestinal disorders.

K